Sejarah tentang bawang putih dan Penyebarannya
Bawang Putih (Allium Sativum) merupakan tanaman yang umbinya banyak manfaat selain untuk bumbu masakan juga di gunakan sebagai pengobatan herbal. Bawang Putih mempunyai sejarah yang penggunaan oleh manusia lebih dari 7.000 tahun lalu, yang tumbuh di Asia Tengah, dan sudah menjadi bahan makanan di daerah wilayah laut tengah, serta menjadi bumbu umum di asia, afrika, dan eropa. Bawang Putih di dalam catatn mesir kuno di gunakan selain untuk campuran bumbu masakan juga di gunakan sebagai bahan untuk pengobatan herbal, dimana Bawang putih mentah mengandung senyawa-senyawa sulfur yang berfungsi untuk mempertahankan stamina tubuh para pekerja dan olahragawan. Orang Yahudi kono dari bangsa mesir dan menyebarkannya ke semenanjung Arab.
Penduduk Romawi telah lama mengkonsumsi Bawang Putih terutama para tantara dan budak, di cina dan korea penduduknya sudah biasa memanfaatkan Bawang Putih sebagai obat dan alat pengusir roh jahat.
Di Indonesia Bawang Putih selain dikonsumsi, umbi Bawang Putih di gunakan juga sebagai obat tradisional atau obat herbal yang dapat mengobati tekanan darah tinggi, gangguan pernapasan, sakit kepala, ambeien, sembelit, luka memar atau sayat, cacingan, insomania, kolesterol, flu, gangguan kencing, dan lain-lain.
Sedangkan berdasarkan penelitian – penelitian secara ilmiah yang telah banyak di lakukan Bawang Putih juga dapat di gunakan sebagai obat anti-diabetes, anti-hipertensi, anti kolesterol, anti-atherosklerosis, anti-oksidan, dan anti-kanker. Senyawa bioaktif utama Bawang Putih adalah alliin, allisin, ajoene, merupakan kelompok allil sulfida dan allil sistein, yang efek samping dan toksisitas bawang putih tidak di temukan, sehingga aman untuk di konsumsi.
LEAVE A COMMENT